Mendapat predikat lulusan terbaik dari suatu universitas bukan menjadi jaminan untuk bisa langsung bekerja. Indeks prestasi (IP) tinggi di atas 3,5 pun bukan jaminan bagi para sarjana segera mendapatkan pekerjaan. Mereka harus keluar masuk kantor mengantarkan lamaran dengan harapan ada lowongan pekerjaan untuk mereka. Malah, dengan alasan mencari pengalaman dulu, para sarjana itu rela bekerja apa saja meski bergaji kecil dan tidak sesuai dengan ilmu yang dipelajari. Dan yang jelas, mereka tidak ingin mendapat gelar baru, yakni ”sarjana pengangguran.” itulah sepatah laporan yang dipaparkan oleh sinar harapan.
sebenarnya apasih penyebab yang menimbulkan seseorang yang punya intelegensi tinggi juga tidak punya kesempatan untuk bekerja??? ada beberapa faktor yang menyebabkan seseorang tidak mendapat pekerjaan.
- Kurangnya informasi
- Tidak adanya sistem penerimaan publik
- Sulit menerapkan kepintarannya dalam dunia pekerjaan
- Malas
- Cacat atau Umur
- Rendahnya Pendidikan dan Keterampilan yang Dimiliki
Selain itu faktor penerimaan yang bisa disebut "diam-diam" juga sangat berpengaruh, dimana sekarang banyak perusahaan yang mengutamakan standar Univesiti daripada standar keahlian masing-masing pelamar kerja.
Ada juga pengaruh sulitnya membedakan antara kuliah dengan kerja, ini disebakan pengalaman seorang tenaga kerja yang masih belum terasah, maka diperlukan sistem perkuliahan yang bisa mendukung keahlian seseorang dan dapat langsung diterapkan didunia kerja, tapi lagi-lagi pengaruh nama universitas besar tetap tidak dapat di kesampingkan.
Sumber :
- http://bangaisabe.blogspot.com/2008/11/pengangguran-di-indonesia-semakin.html
- http://www.anneahira.com/faktor-penyebab-pengangguran.htm
Tidak ada komentar:
Posting Komentar