Globalisasi adalah keterkaitan dan ketergantungan antar bangsa dan
antar manusia di seluruh dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan,
budaya populer, dan bentuk-bentuk interaksi yang lain
sehingga batas-batas suatu negara
menjadi semakin sempit.
Dalam banyak hal, globalisasi mempunyai banyak
karakteristik yang sama dengan internasionalisasi
sehingga kedua istilah ini sering dipertukarkan. Sebagian pihak sering
menggunakan istilah globalisasi yang dikaitkan dengan berkurangnya peran negara
atau batas-batas negara.
Mengapa terjadi globalisasi ?
Globalisasi terbentuk
karena beberapa faktor, yaitu :
1.Kebijakan negara untuk berhubungan dan menjalin kerja sama dengan negara lain.
2. Sistem ekonomi internasional
3. Adanya migrasi penduduk ke berbagai negara
4. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
5. Berkembang pesatnya perusahaan-perusahaan transnasional
1.Kebijakan negara untuk berhubungan dan menjalin kerja sama dengan negara lain.
2. Sistem ekonomi internasional
3. Adanya migrasi penduduk ke berbagai negara
4. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
5. Berkembang pesatnya perusahaan-perusahaan transnasional
Ciri-ciri Globalisasi
Berikut ini beberapa ciri yang menandakan
semakin berkembangnya fenomena globalisasi di dunia :
- Perubahan dalam Konstantin ruang dan waktu. Perkembangan barang-barang seperti telepon genggam, televisi satelit, dan internet menunjukkan bahwa komunikasi global terjadi demikian cepatnya, sementara melalui pergerakan massa semacam turisme memungkinkan kita merasakan banyak hal dari budaya yang berbeda.
- Pasar dan produksi ekonomi di negara-negara yang berbeda menjadi saling bergantung sebagai akibat dari pertumbuhan perdagangan internasional, peningkatan pengaruh perusahaan multinasional, dan dominasi organisasi semacam World Trade Organization (WTO).
- Peningkatan interaksi kultural melalui perkembangan media massa (terutama televisi, film, musik, dan transmisi berita dan olah raga internasional). saat ini, kita dapat mengonsumsi dan mengalami gagasan dan pengalaman baru mengenai hal-hal yang melintasi beraneka ragam budaya, misalnya dalam bidang fashion, literatur, dan makanan.
- Meningkatnya masalah bersama, misalnya pada bidang lingkungan hidup, krisis multinasional, inflasi regional dan lain-lain.
Pengaruh globalisasi bagi masyarakat Indonesia
Pengaruh positif globalisasi terhadap masyarakat Indonesia :
1.
Dilihat dari aspek
globalisasi politik, pemerintahan dijalankan secara terbuka dan demokratis,
karena pemerintahan adalah bagian dari suatu negara. Jika pemerintahan
dijalankan secara jujur, bersih dan dinamis tentunya akan mendapat tanggapan
positif dari rakyat. Tanggapan positif tersebut berupa jati diri terhadap
negara menjadi meningkat dan kepercayaan masyarakat akan mendukung yang
dilakukan oleh pemerintahan.
- Dari aspek globalisasi ekonomi, terbukanya pasar internasional, meningkatkan kesempatan kerja yang banyak dan meningkatkan devisa suatu negara. Dengan adanya hal tersebut akan meningkatkan kehidupan ekonomi bangsa yang dapat menunjang kehidupan nasional dan akan mengurangi kehidupan miskin.
3.
Dari aspek globalisasi
sosial budaya, kita dapat meniru pola berpikir yang baik seperti etos kerja
yang tinggi dan disiplin serta Iptek dari negara lain yang sudah maju untuk
meningkatkan kedisplinan bangsa yang pada akhirnya memajukan bangsa serta akan
mempertebal jati diri kita terhadap bangsa. Serta kita juga dapat
bertukar ilmu pengetahuan tentang budaya suatu bangsa.
4.
Dari aspek Hankam, terciptanya
suatu sistem kerjasama global oleh pihak2 berwajib dan yg terkait dalam rangka
meningkatkan pertahanan dan keamanan didunia pada umumnya dan dinegaranya
sendiri pada khususnya
5.
Dari
aspek Ideologi, Globalisasi mampu meyakinkan masyarakat Indonesia bahwa
liberalisme dapat membawa kemajuan dan kemakmuran
Pengaruh negatif globalisasi terhadap masyarakat Indonesia :
1.
Aspek politik, Globalisasi mampu meyakinkan masyarakat Indonesia
bahwa liberalisme dapat membawa kemajuan dan kemakmuran. Sehingga tidak menutup
kemungkinan berubah arah dari ideologi Pancasila ke ideologi liberalisme. Jika
hal tesebut terjadi akibatnya jati diri bangsa akan luntur dan tidak mungkin
lagi bangsa kita akan terpecah belah.
2.
Aspek Globalisasi ekonomi, hilangnya rasa cinta terhadap produk
dalam negeri karena banyaknya produk luar negeri (mainan, minuman, makanan,
pakaian, dll) membanjiri Indonesia. Dengan hilangnya rasa cinta terhadap produk
dalam negeri menunjukan gejala berkurangnya jati diri bangsa kita. Maka hal ini
akan menghilangkan beberapa perusahaan kecil yang memang khusus memproduksi
produk dalam negeri.
3.
Aspek budaya, Masyarakat kita khususnya anak muda banyak yang lupa
akan identitas diri sebagai bangsa Indonesia dimana dilihat dari sopan santun
mereka yang mulai berani kepada orang tua, hidup metal, hidup bebas, dll.
Justru anak muda sekarang sangat mengagungkan gaya barat yang sudah masuk ke
bangsa kita dan semakin banyak yang cenderung meniru budaya barat yang oleh
masyarakat dunia dianggap sebagai kiblat.
4.
Aspek sosial, Mengakibatkan adanya kesenjangan sosial yang tajam
antara yang kaya dan miskin, karena adanya persaingan bebas dalam globalisasi
ekonomi. Hal tersebut dapat menimbulkan pertentangan yang dapat mengganggu
kehidupan nasional bangsa. Serta menambah angka pengangguran dan tingkat
kemiskinan suatu bangsa.
5.
Munculnya sikap individualisme yang menimbulkan ketidakpedulian
sesama warga. Dengan adanya individualisme maka orang tidak akan peduli dengan
kehidupan bangsa. Padahal jati diri bangsa kita dahulu mengutamakan Gotong
Royong, tapi kita sering lihat sekarang contohnya saja di perumahan / komplek
elit, mereka belum tentu mengenal sesamanya. Dari hal tersebut saja sudah
tercermin tidak adanya kepedulian, karena jika tidak kenal maka tidak sayang.
6.
Aspek hankam, tidak semua negara bisa beradaptasi dengan teknologi
atau sistem baru yg akan diimplementasikan dalam sistem pertahanan dan keamanan
negara tersebut
7.
Aspek
ideology, tidak menutup kemungkinan berubah arah dari ideologi Pancasila ke
ideologi liberalisme.
Contoh globalisasi
dari fenomena yang muncul dalam masyarakat :
Arus globalisasi begitu cepat merasuk ke dalam masyarakat terutama
di kalangan muda. Pengaruh globalisasi tersebut telah membuat banyak anak muda
kita kehilangan kepribadian diri sebagai bangsa Indonesia. Hal ini ditunjukkan
dengan gejala-gejala yang muncul dalam kehidupan sehari- hari anak muda
sekarang. Dari cara berpakaian banyak remaja-remaja kita yang berdandan seperti
selebritis yang cenderung ke budaya Barat. Padahal cara berpakaian tersebut
jelas- jelas tidak sesuai dengan kebudayaan kita. Tak ketinggalan gaya rambut
mereka dicat beraneka warna. Tidak banyak remaja yang mau melestarikan budaya
bangsa dengan mengenakan pakaian yang sopan sesuai dengan kepribadian bangsa.
Teknologi internet merupakan teknologi yang memberikan informasi
tanpa batas dan dapat diakses oleh siapa saja. Apa lagi bagi anak muda,
internet sudah menjadi santapan mereka sehari- hari. Jika digunakan secara
semestinya tentu akan memperoleh manfaat yang berguna. Dan sekarang ini, banyak
pelajar dan mahasiswa yang menggunakan tidak semestinya. Misal untuk membuka
situs-situs porno, bahkan sampai terkena penipuan. Bukan hanya internet saja,
ada lagi pegangan wajib mereka yaitu hand phone, apalagi sekarang ini mulai
muncul hand phone yang berteknologi tinggi. Mereka justru berlomba-lomba untuk
memilikinya, tapi kita lihat alat musik kebudayaan kita belum tentu mereka
mengetahuinya. Hal ini jika kita lihat dari segi sosial, maka kepedulian
terhadap masyarakat menjadi tidak ada karena mereka lebih memilih kesibukan
dengan menggunakan handphone tersebut.
Dilihat dari sikap, banyak anak muda yang tingkah lakunya tidak
tahu sopan santun dan cenderung tidak peduli terhadap lingkungan. Karena
globalisasi menganut kebebasan dan keterbukaan sehingga mereka bertindak sesuka
hati mereka. Jika pengaruh-pengaruh di atas dibiarkan, mau apa jadinya generasi
muda bangsa? Moral generasi bangsa menjadi rusak, timbul tindakan anarkhis
antara golongan muda. Hubungannya dengan nilai jati diri akan berkurang karena
tidak ada rasa cinta terhadap budaya bangsa sendiri dan rasa peduli terhadap
masyarakat. Padahal generasi muda adalah penerus masa depan bangsa. Apa
akibatnya jika penerus bangsa tidak memiliki jati diri?
Marilah kita Mengembalikan Jati Diri Bangsa Indonesia, terima globalisasi
dengan rasa kritis dan banyak melakukan hal positif dalam menggunakan
globalisasi yang ada sekarang ini. Sebagai masyarakat Indonesia mulai dari
sekarang kita utamakan produk dalam negeri dan kenali kebudayaan kita.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar