Jam

Senin, 28 Oktober 2013

Gaya Hidup



Gaya hidup adalah perilaku seseorang yang ditunjukkan dalam aktivitas, minat dan opini khususnya yang berkaitan dengan citra diri untuk merefleksikan status sosialnya. Gaya hidup merupakan frame of reference yang dipakai sesorang dalam bertingkah laku dan konsekuensinya akan membentuk pola perilaku tertentu.
Terutama bagaimana dia ingin dipersepsikan oleh orang lain, sehingga gaya hidup sangat berkaitan dengan bagaimana ia membentuk image di mata orang lain, berkaitan dengan status sosial yang disandangnya. Untuk merefleksikan image inilah, dibutuhkan simbol-simbol status tertentu, yang sangat berperan dalam mempengaruhi perilaku konsumsinya.
Fenomena ini pokok pangkalnya adalah stratifikasi sosial, sebuah struktur sosial yang terdiri lapisan-lapisan :
  • dari lapisan teratas sampai lapisan terbawah.
  • Dalam struktur masyarakat modern,
  • status sosial haruslah diperjuangkan (achieved)
  • dan bukannya karena diberi atau berdasarkan garis keturunan (ascribed).
Selayaknya status sosial merupakan penghargaan masyarakat atas prestasi yang dicapai oleh seseorang. Jika seseorang telah mencapai suatu prestasi tertentu, ia layak di tempatkan pada lapisan tertentu dalam masyarakatnya. Semua orang diharapkan mempunyai kesempatan yang sama untuk meraih prestasi, dan melahirkan kompetisi untuk meraihnya.

Pengertian Niche
Pengertian niche ada 2 buah, yaitu :
  1. Posisi / aktifitas yang cocok bagi bakat dan kepribadian seseorang sehingga dia bisa sukses berkembang dalam area keahlian tsb.
  2. Pasar yg telah terkonsentrasi. Pangsa pasar yg terspesialisasi pada satu jenis produk atau layanan.
Niche memang merupakan frase kata untuk topik atau subjek tertentu yang fokus dan potensial diminati oleh kelompok tertentu (popular). Dalam tata bahasa Indonesia kata niche dapat diartikan sebagai “ceruk”. Menurut wikipedia kata niche diberi pengertian sebagai ‘bagian dari sektor pasar yang fokus dan ditargetkan. Ceruk adalah suatu kelompok kecil yang memiliki kekuatan besar.

Pengertian Yuppie
Yuppie adalah istilah untuk menyebut profesional muda yang biasanya tinggal di wilayah perkotaan atau pinggiran kota.
Istilah ” yuppie ” berasal dari kata “young urban professional “. Di Amerika, fenomena ini telah dipelajari sejak akhir tahun 1960-an meskipun istilah yuppie baru terkenal sekitar tahun 1980-an.
Sejak itu, terdapat berbagai variasi dari yuppie seperti ” buppie” atau “black urban professional” serta “guppy ” atau “gay urban professional.”
Selain berusia muda, biasanya antara usia pertengahan dua puluhan hingga tiga puluhan, yuppies juga umumnya kaya karena bekerja dalam posisi profesional bergaji tinggi dengan berbagai tunjangan.
Umum terjadi yuppie berpasangan dengan sesama yuppie sehingga secara signifikan meningkatkan daya beli mereka. Pasangan yuppie juga cenderung memilih tidak memiliki anak.
Akibatnya, yuppie identik dengan rumah bagus, mobil mewah, dan berbagai barang mahal lainnya. Tiadanya anak membuat mereka lebih leluasa membeli berbagai barang mahal serta membiayai gaya hidup mewah.
Yuppie biasanya konservatif secara politik dan dikenal sebagai pekerja keras yang berusaha menaiki jenjang sosial.
Tidak jarang mereka bekerja keras untuk bisa menjangkau berbagai barang dan kesenangan yang mahal.
Mereka juga dikenal karena ingin diakui sebagai individu yang unik dan tidak terlalu peduli dengan nilai-nilai tradisional.
Hal ini membuat sebagian orang merasa terancam dengan kehadiran yuppie. Mereka berpendapat bahwa masuknya orang kaya dalam sebuah komunitas dapat mengubah karakter komunitas tersebut.
Di beberapa komunitas, penggunaan istilah “yuppie” dianggap memiliki asosiasi negatif sehingga banyak orang tidak mau dipanggil dengan sebutan ini.
Pengertian Windows shopping

 Window shopping artinya melihat-lihat, baik melihat barang-barang yang di toko maupun ditempat lain. Jalan-jalan di mall sambil melihat-lihat barang di balik etalase (window shopping) merupakan salah satu bentuk rekreasi. Orang yang melakukan cuci mata di pertokoan mungkin merasa senang hanya dengan membayangkan membeli barang-barang di balik etalase, atau menjadi tertarik untuk membelinya di kemudian hari
Sebenarnya Anda pasti sudah tahu bahwa window shopping adalah kebiasaan buruk yang untuk menghentikannya butuh kedisiplinan tinggi. Paling aman adalah dengan tidak mengunjungi mal bila Anda memang tidak memerlukan sesuatu untuk dibeli atau ditemui. Selain itu, tak perlu lagi meminta katalog atau menerima tawaran e-mail update mengenai barang-barang kesukaan Anda. Tanyakan pada diri Anda: apakah saya memerlukannya dan dapatkah saya membelinya secara tunai? Bila tidak, cepatlah berlalu.
Sumber :

www.wikipedia.com


Tidak ada komentar:

Posting Komentar