Jam

Minggu, 01 Desember 2013

Rupiah Meriang Lagi, Obatnya pun Sama

Lagi, spekulasi tapering off yang akan dilakukan The Fed menjadi sebagai biang kerok terperosoknya mata uang Rupiah di hadapan dolar AS hingga menyentuh angka Rp12 ribu/ US$.

Selain itu, defisit neraca berjalan pun menjadi faktor pendukung makin terpuruknya rupiah. saat ini tak dapat dipungkiri, guna mendongkrak rupiah terhadap dolar AS, Menteri Perekonomian Hatta Rajasa menilai, defisit neraca berjalan harus segera berakhir dengan menekan importase dan mendorong pertumbuhan ekspor.

"Rupiah itu mencerminkan fudamental dipengaruhi faktor eksternal itu tapering off di Amerika itu di sisi lain tambah curent accout devisit," kata Hatta, usai menghadir pembukaan Jambore Masyarakat Agribisnis dan Agro Indonestir (MAI), di Taman Mini Indonesia Indah, Jumat (29/11/2013).

Strategi berikutnya, dalam rangka menguatkan rupiah, menurut Hatta adalah dengan tetap melaksanakan empat paket kebijakan fiskal milik pemerintah beberapa bulan lalu. Jadi, sambil mendorong paket kebijakan ekonomi yang sudah diluncurkan yaitu program biodiesel dan sebagainya.

Langkah lain yang diambil pemerintah dalam penyelamatan rupiah agar tak makin terpuruk lebih dalam lagi, dengan mengurangi pajak terkait ekspor dan meningkatkan tarif pajak barang mewah. "Kemudian mengurangi pajak yang terkait dengan eskpor kemudian meningkatkan pajak barang mewah hal tersebut harus berjalan," jelasnya.

Terkait dengan importasi Bahan Bakar Minya (BBM) yang besar, Hatta belum bisa menyebutkan seberapa besar pengaruh melemahnya rupiah tersebut terhadap harga BBM. "Nanti kita lihat dulu berapa konbsumsi BBM, sebenarnya kuota tidak tercapai juga, kita lihat secara keseluruhan," jelasasnya.

Memang, terperosoknya nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS belum sepenuhnya usai. Mata uang Indonesia yang berada di level Rp12 ribu per US$ masih bisa anjlok lebih dalam lagi ke level Rp13 ribu. Ini, merupakan penurunan ke level terburuk sepanjang tahun 2013 yang bahkan masih dianggap dalam batas normal. [hid]

sumber:
http://ekonomi.inilah.com/read/detail/2051854/rupiah-meriang-lagi-obatnya-pun-sama#.Ups0_ieAOho

Tidak ada komentar:

Posting Komentar