Jam

Sabtu, 16 November 2013

Inilah Alasan Pengenaan Cukai ke Rokok dan Alkohol

Menteri Keuangan, Muhammad Chatib Basri menjelaskan alasan tersebut untuk menekan industri rokok dan alkohol bukan lantaran mengejar pamasukannya.

"Jadi tujuannya bukan punya uang banyak, itu pajak. Kenapa rokok diberikan cukai karena dianggap barang membahayakan, alkohol juga gitu," ujar Chatib di kantornya, Jumat (15/11/2013).

Menurut Menkeu, pengenaan cukai bukan semata mengejar penerimaan saja. "Tujuannya bukan revenue tax collection saja," tuturnya.

Oleh karena itu, lanjut Chatib, pihaknya akan mencoba melakukan perubahan instrumen bea masuk namun itu jangka panjang. Ia menjelaskan kemenkeu akan berkonsentrasi pada produk yang berbahaya.

"Ke depan bisa jadi bea masuk insrtrumen diperkecil, saya nggak tahu, 15-20 tahun lagi. mungkin bea cukai fokusnya ke barang-barang yang berbahaya bukan menarik penerimaan," ucap Chatib. [hid]

Sumber :  http://ekonomi.inilah.com/read/detail/2047656/inilah-alasan-pengenaan-cukai-ke-rokok-dan-alkohol#.UocmDKyGNaQ

Jumat, 15 November 2013

Pembeli Salah Kira Kalori Junk Food

Peneliti melibatkan 3000 pelanggan dari segala usia dan melibatkan beberapa restoran merk makanan cepat saji di New England seperti McDonald, Burger King, Subway, Wendy, KFC dan Dunkin Donuts.

Konsumen lalu diminta menebak berapa kandungan kalori dalam makanan cepat saji yang mereka makan. Dua per tiga konsumen menyebut jumlah kalori yang sangat sedikit dari yang benar-benar terkandung dalam makanan itu.

Orang dewasa menyebut makanan cepat saji yang mereka makan hanya 175 kalori, anak-anak menyebut hanya 259 kalori dan orang tua menyebut 175 kalori. Padahal rata-rata kalori dalam setiap makanan saji adalah sebesar 500 kalori.

Seperti dilansir dari nydaily, Sabtu (16/11/2013), penemuan akan dipresentasikan pada American Public Health Association di Boston. [mor]

Sumber :  http://gayahidup.inilah.com/read/detail/2047751/pembeli-salah-kira-kalori-junk-food#.UoclsayGNaR

Mau Kurus? Ya Makan Buah Saja

"Serat yang banyak terkandung dalam buah dan sayuran dapat membantu membuat rasa kenyang sehingga mengurangi keinginan makan makanan lain diluar jam makan," ujar Dr. dr. Fiastuti Witjaksono, MSc. Ms. Sp.GK, dokter spesialis gizi klinik dari Departemen Ilmu Gizi FKUI/RSCM dalam acara Resolusi 'The New Healthy Me' ala Zespri Kiwifruit: 2 Buah Kiwi, 3 Porsi Sayur, Olahraga Rutin di Jakarta, Rabu (16/10/2013).

Untuk yang sedang program menurunkan berat badan, lanjut Fiastuti, maka sebaiknya makan buah sebelum makan, agar tidak lagi memiliki keinginan makan banyak.

Sebaliknya jika seseorang yang memiliki kesulitan makan dan berat badan kurang, maka makan buah sebaiknya dilakukan setelah makan. Agar acara makan makanan berat tidak terganggu oleh rasa manis yang biasanya dimiliki buah.

Mengutip data WHO dan FAO, Fiastuti menerangkan, kekurangan asupan buah dan sayur dapat menyebabkan risiko kematian akibat kanker saluran cerna sebesar 14%, risiko kematian akibat penyakit jantung koroner sebesar 11% dan kematian akibat stroke sebesar 9%. Sehingga penting untuk mengkonsumsi minimal dua porsi buah dan 3 porsi sayuran setiap hari.

Seperti buah Kiwi, Fiastuti menerangkan, terkenal kaya akan vitamin C dan vitamin E. Kandungan vitamin C pada kiwi adalah dua kali lebih tinggi dibanding jeruk dengan berat yang sama dan kandungan nutrisinya adalah lima kali lebih besar dibanding apel.

Kiwi juga dikenal kaya akan serat dan mengandung enzim unik actinidin yang berfungsi membantu pencernaan protein sehingga mudah larut. Keunggulan lain buah kiwi adalah kaya akan asam folat yang bermanfaat bagi ibu yang ingin hamil atau sedang hamil.

Mengkonsumsi dua buah kiwi dan tiga porsi sayur tiap hari memberi manfaat positif yaitu mencegah penyakit degeneratif seperti kencing manis, kanker, obesitas penuaan dini.

Yuyuh Sukmana, Market Development Manager untuk Indonesia mengatakan, pihaknya melakukan riset untuk mengetahui manfaat yang terkandung dalam buah kiwi. Hasilnya, Kiwi banyak mengandung serat yang cocok untuk pola diet yang sehat jika dikombinasikan dengan olahraga sebagai gaya hidup sehat.

Fiastuti menambahkan, dalam upaya mengurangi berat badan, seseorang harus meningkatkan aktivitas fisik mereka. Seperti olahraga yang sifatnya aerobik, yaitu jalan cepat, treadmill, sepeda statis, senam intensitas rendah, menari dan dansa.

Olahraga, lanjut dr Fias, sebaiknya dilakukan minimal 4 kali perminggu dan setiap kali olahraga minimal 45 menit.

 "Penurunan berat badan secara moderat, rata-rata (5-10%) akan memperbaiki kontrol gula darah, tekanan darah, kolesterol, sleep apnea dan osteoarthritis," beber Fiastutui. [mor]


Sumber :
 http://gayahidup.inilah.com/read/detail/2038919/mau-kurus-ya-makan-buah-saja#.UockCqyGNaQ

Diet Mediteranian Bikin Perempuan Panjang Umur!

Penelitian Harvard Medical School dan Brigham and Women's Hospital di Boston mengevaluasi catatan pola makan dari 10.670 wanita yang berusia 50-an atau awal 60-an antara 1984 dan 1986. Ini berarti penelitian berlangsung 15 tahuan.

Peneliti menemukan, wanita yang mengikuti diet Mediterania memiliki kemungkinan 40% lebih besar untuk bertahan hidup sampai usia 70 atau lebih tanpa penyakit jantung, diabetes atau risiko penyakit kronis lainnya.

Seperti dilansir dari nydaily, Rabu (6/11/2013), penelitian yang didanai US National Cancer Institute dan US National Institutes of Health , telah diterbitkan Selasa (5/11) di jurnal Annals of Internal Medicine.

Apa itu diet Mediteranian? Ini pola makan yang menghindari makanan olahan dan lebih banyak mengkonsumsi buah-buahan, sayuran, biji-bijian, kacang-kacangan.

Protein diperbolehkan seperti ikan dan sedikit daging merah, namun bukan dalam bentuk olahan. Minyak zaitun adalah makanan pokok lainnya dalam diet ini. Sementara alkohol seperti segelas anggur merah diperbolehkan saat makan malam asal dengan jumlah sedang. [mor]

Sumber :
 http://gayahidup.inilah.com/read/detail/2044613/diet-mediteranian-bikin-perempuan-panjang-umur#.UockBKyGNaQ

Tren Aksesoris Hijab Sambut Idul Fitri

Namun, penggunaan hijab tanpa didukung pemilihan aksesoris yang tepat akan membuat total penampilan Anda tak sempurna. Nah, berikut beberapa aksesori hijab yang tren untuk tampil cantik saat Idul Fitri.

Headband

Headband merupakan aksesoris hijab terbaru yang membantu Anda merapikan rambut, terlebih jika Anda seorang wanita berambut panjang. Model headband yang dijual dipasaran sangat beragam.

Memakai headband berdetail kepang pada hijab kini banyak dilakukan oleh para fashion blogger khusus hijab serta artis yang mengenakan hijab. Pasalnya dengan memakai headband tampilan akan terkesan fun, young dan seru.

Aksesoris

Jika Anda sedang tidak ingin berkreasi dengan hijab, tambahkan aksesoris sejenis kalung berukuran besar dan model yang unik adalah pilihan yang tepat. Kalung yang besar akan memberi kesan gaya pada pemakainya walaupun Anda hanya mengenakan hijab dengan tampilan sederhana dan polos.

Selain itu, cara ini terbilang instan dan tak perlu memakan waktu lama.

Korsase atau bros

Jika ingin terlihat berbeda dengan yang lain saat menggunakan hijab, Anda bisa memilih korsase atau bros sebagai pemanisnya. Ada dua macam pilihan, korsase peniti atau korsase karet. Cari yang paling membuat Anda nyaman dan sesuai tema busana.

Pilih korsase berukuran kecil atau sedang dan senada dengan baju untuk acara siang, serta korsase berukuran besar untuk acara yang lebih formal.

Syal

Syal bisa membuat tampilan busana muslim Anda terkesan santai namun tetap gaya. Caranya?
Padu-padankan jilbab atau kerudung dengan menambahkan syal yang bermotif menarik, kemudian kaitkan dan lilitkan syal atau pashmina sehingga menjadi turban. [mor]

Sumber :
 http://gayahidup.inilah.com/read/detail/1890317/tren-aksesoris-hijab-sambut-idul-fitri#.Uocj26yGNaQ

Dian Pelangi Ingin Busana Muslimnya adalah Syar'i

"Aku ingin lama-lama nanti busana-busana muslim yang aku rancang adalah yang makin syar'i, aku pengen banget," katanya ketika ditemui INILAH.COM, usai show koleksi busana muslimnya di Jakarta Fashion Week 2014, Sabtu (19/10/2013).

Ia mengakui kini dalam perjalanan ke tahap tersebut. Ia mengatakan bukan hal mudah untuk tiba-tiba menyodorkan sesuatu yang baru.

"Karena kan sebenarnya kan nggak terlalu mudah ya untuk menjadi busana muslim yang benar-benar syar'i, karena menurut aku orang itu kadang tertariknya dengan yang heboh, yang wow,yang keren, yang lebih stylish, namanya juga cewek, wajar," ujarnya.

Dian yang terkenal dengan desain busana-busana muslimnya kaya dengan warna-warna terang, warna pelangi sesuai namanya mengatakan, adalah triknya saat ini dengan menampilkan busana-busana muslim yang penuh gaya. Ia berharap suatu hari busana muslimnya lebih sesuai tata cara bagaimana Islam mengajarkan perempuan muslim untuk sebaiknya berpakaian.

"Tapi aku sekarang lagi pelan-pelan, mungkin sekarang dengan manawarkan yang fashion dulu yang stylish, nanti lama-lama bisa berubah ke sana," ujarnya.

Ia berprinsip seperti saat seseorang berada di ruangan yang gelap, maka tidak bisa orang itu langsung diberikan cahaya yang terang benderang karena hanya akan menyakitkan mata dan menghambat penglihatannya. Tapi kalau cahayanya pelan-pelan maka mata lama-lama akan bisa beradaptasi dan akhirnya bisa melihat dengan jelas dan indah.

"Nah, aku pengen seperti itu, aku ingin memberi cahaya yang pelan-pelan. Karena kadang, misalnya tiba-tiba 'nih pakai kerudung yang lebar' orang pasti akan 'ih, gak mau', tapi kalau pelan-pelan, pertama kasih yang rambutnya kelihatan sedikit, lalu nanti ketutup sedikit, trus lama-lama ketutup semua, dan akhirnya pakai yang lebar, aku mau seperti itu, prosesnya harus pelan-pelan," tandasnya.
Sementara untuk koleksi busana muslim 2014, Dian mengambil tema pop batik. Namun tak ingin dikaitkan dengan batik daerah manapun, Dian sengaja mendesain motif batik yang umumnya geometris, floral dan abstrak.
Desain terinspirasi dari era gaya berbusana tahun 60-an atau 60's Mod Era sehingga kaca mata besar model vintage dan sepatu model wedges menjadi aksesoris yang dikenakan dalam pameran busananya.
Dian menggunakan palet warna kromatik yang cerah dipadukan dengan warna hitam, putih hingga abu-abu membuat koleksi tampil lebih dewasa dengan siluet cocoan dan slim.
Menggunakan material tenun dan sifon serta aksesoris keemasan membuat batik lebih bergaya. [mor]

Sumber :
 http://gayahidup.inilah.com/read/detail/2039882/dian-pelangi-ingin-busana-muslimnya-adalah-syari#.UocjRqyGNaQ

Anggunnya Rihanna Ketika Berhijab!

Ia tak mensia-siakan gaya berbusana yang baru, yaitu dengan berpose sebanyak-banyaknya di depan Masjid Abu Dhabi's Grand Mosque di Uni Emirat Arab, di sela-sela konser tunggalnya.
Setidaknya ada 10 foto di akun instagramnya ketika tengah memakai hijab.

Mengutip nydaily, Selasa (22/10/2013), Ini beberapa penampakan Rihanna yang biasanya tampil seksi itu dalam balutan baju muslim.

Sumber :
http://gayahidup.inilah.com/read/detail/2040519/anggunnya-rihanna-ketika-berhijab#.UocjlqyGNaQ

Mau Kurus? Makan Diluar Saat Istirahat

Pasalnya mereka justru mengkonsumsi lebih banyak kalori dan makanan ringan daripada mereka yang makan di luar kantor saat jam makan siang.

Demikan jajak pendapat yang dilakukan Forza Suplemen, seperti dilansir darinydaily,Jumat (15/11/2013).

Jajak pendapat menemukan, mereka yang makan tetap di belakang komputer mereka makan lebih 1.200 kalori selama hari kerja.

"Lebih banyak kita habiskan di kantor - terikat dan dan menjadi budak dari komputer kita sendiri. Sayangnya itu adalah berita yang sangat buruk bagi pola makan kita karena kita tidak punya waktu untuk mencari makanan sehat, makanan yang kurang kalori," kata Managing Director Forza, Lee Smith kepadaThe Daily Mail.[mor]

Sumber :
http://gayahidup.inilah.com/read/detail/2047455/mau-kurus-makan-diluar-saat-istirahat#.Uoci4qyGNaQ

Hijab Berbahan Kain Paris Makin Diminati

Kini, hijab bukan sekadar kewajiban muslimah melainkan sudah menjadi gaya hidup yang terus diburu para fashionista dan juga hijabers terutama dalam hal berpakaian, terlebih menjelang Ramadhan dan Hari Raya.

Melihat perkembangan tren hijab yang cukup pesat, maka pada 2013 kreasinya akan lebih semarak lagi. Hijab yang masih akan banyak digemari adalah yang berbahan dasar kain paris dan katun karena simpel namun mudah dimodifikasi dalam berbagai gaya.

Tak hanya itu, kedua bahan ini juga dirasa memberikan kenyamanan bagi pemakainya dan memiliki varian warna bermotif polos yang bisa disesuaikan dengan selera, mulai warna terang hingga gelap.

Bagi Anda yang bosan dengan motif polos, maka pada 2013 hijab yang akan menjadi tren adalah motif etnik. Dengan warna-warna yang cenderung gelap, hijab ala tradisional ini akan membuat pemakainya tampil lebih elegan.

Selain itu, motif oriental juga akan banyak jadi inspirasi dengan warna-warna yang lebih beragam. Motif lain yang agak sedikit bergeser adalah floral.Dengan gambar bunga-bunga besar maupun kecil, kecenderungan warna yang ditawarkan adalah warna lembut yang menampilkan nuansa manis pada wajah. Gambar bunga pada lembaran kain jilbab atau kerudung memang terlihat cantik dan akan menonjolkan sisi feminitas.

Bicara tentang model berhijab, ciput ninja yang menutupi seluruh bagian kepala hingga leher tentu masih akan membantu Hijabers mengkombinasikan dan menciptakan berbagai gaya berjilbab yang baru namun tetap sesuai dengan syar'i.

Potongan jilbab lebar tetap akan menjadi tren karena kemudahannya dibuat bentuk ini dan itu. Bukan hanya jilbab simetris, tetapi yang asimetris atau bentuk yang tidak seimbang antara sisi kiri dan kanan justru akan terus mengalami banyak pergeseran. [berbagai sumber/mor]

Sumber :
http://gayahidup.inilah.com/read/detail/1997921/hijab-berbahan-kain-paris-makin-diminati#.UocjnKyGNaQ

Kreasi Gaya Jilbab Agar Tak Membosankan

Bun Style

Bun style adalah kreasi jilbab dalam bentuk konde yang akan membuat tampilan wanita muslimah semakin mempesona. Caranya?

Pertama, bentuklah rambut Anda menjadi sanggul cepol. Jika rambut belum cukup panjang, Anda bisa mengakalinya dengan buntalan sapu tangan yang diselipkan pada bagian dalam jibab.

Agar praktis, kini banyak dalaman jilbab (penutup kepala dari kaus yang dipakai sebelum memakai jilbab) yang dilengkapi dengan sanggul palsu. Biasanya ada dua jenis dalaman jilbab, yang pertama dengan sanggul di bawah, dan yang ke dua dengan sanggul di atas.

Pilih bentuk dalaman jilbab yang sesuai dengan bentuk wajah Anda. Bagi si wajah oval, dalaman jilbab dengan letak 'sanggul' di atas akan membuat wajah Anda lebih tirus.Sedangkan bagi si wajah persegi, model sanggul di belakang akan menyeimbangkan bentuk wajah Anda sehingga terlihat proporsional.

Setelah itu pakailah jilbab sesuai kreativitas Anda. Lalu gunakan aksesori untuk mengekspos sanggul Anda. Untuk keseharian, gunakan scarf panjang yang diikatkan menyerupai bandana. Sedangkan untuk acara pesta, kalung mutiara atau scarf bisa jadi pilihan.

Etnic Turban

Untuk model jilbab yang satu ini, Anda dapat menggunakan jilbab bermotif batik atau tie-dye yang mewakili nuansa etnik.

Padukan pula dengan busana yang terkesan sporty, karena model jilbab turban akan menonjolkan sisi boyish look dalam diri Anda. Caranya?

Gunakan dalaman jilbab yang menutupi leher, pilih warna yang senada dengan jilbab. Tudungkan jilbab di atas kepala dengan dua sisinya disampirkan di leher, tidak ada yang menjuntai di pundak.

Ambil kedua sisinya, kumpulkan, lalu tarik ke atas dahi. Setelah itu, Pelintir jilbab sampai ujungnya.

Kumpulkan di atas dahi, lalu putar hingga membentuk spiral dan sisakan sedikit ujungnya, lalu jepit dengan jarum pentul.

Jilbab Two-Tone

Jilbab model ini memberi tampilan berbeda saat diaplikasikan dengan kreasi yang tak kalah uniknya. Jilbab yang satu ini juga pas untuk dikenakan untuk kesempatan casual.

Bagi Anda yang belum pernah mencoba tampilan jilbab two-tone, pilih warna dengan gradasi yang tidak terlalu kontras, sehingga penampilan Anda masih tetap lembut dan tidak mencolok. Caranya?

Tudungkan jilbab di kepala. Taruh kedua pinggirannya di pundak, sehingga tidak ada yang menjuntai di punggung.

Ambil pinggiran jilbab lapisan bawah sebelah kanan, jepitkan ke samping telinga kiri. Kunci dengan jarum pentul. Dan Ambil ujung jilbab sebelah kiri, tarik dari arah bawah lapisan jilbab sebelah kanan, sehingga terlihat menyilang.

Tudungkan ke kepala, lalu jepit dengan jarum, Ambil pinggiran jilbab sebelah kanan, tekuk, simpan di atas kepala, Jepit dengan jarum di dekat tusukan jarum di langkah ke-4, dan Ulangi langah ke-5 untuk pinggiran jilbab sebelah kiri.

Jepit lagi dengan jarum di atas kepala, rapikan jilbab, jepit samping kanan dan kiri kepala dengan jarum pentul agar jilbab tidak bergeser dan sematkan corsage berwarna senada sebagai pemanis. [berbagai sumber/mor]

Sumber :
 http://gayahidup.inilah.com/read/detail/1897391/kreasi-gaya-jilbab-agar-tak-membosankan#.Uoci8ayGNaQ

Sempurna Pakai Jilbab? Pilih Sesuai Bentuk Wajah

Sama seperti potongan rambut, pemilihan jilbab juga sebenarnya harus disesuaikan dengan bentuk wajah sang pemakai agar tampilan busana muslimahnya menjadi sempurna.

Nak, berikut beberapa panduan dalam mimilih jilbab yang disesuaikan bentuk wajah. Seperti apa?

Wajah bulat

Pemilik wajah bulat sebaiknya menggunakan jilbab dengan menutupi sebagian luar pipi. Gunakan bahan loose/jatuh, sehingga memberikan efek wajah lebih ramping.

Pipi 'gemuk'

Bagi si pemilik pipi 'gemuk', alias tembem, sebaiknya menggunakan inner/bandana dan tutup sampai bagian bawah telinga, sehingga inner/bandana dapat menutupi sebagian sisi atas pipi dan jilbab dengan bahan yang loose.
Pipi yang tembem bisa juga disiasati dengan penggunaan tata rias dengan mengaplikasikan shadding pipi.

Wajah panjang

Bagi wajah lonjong buat volume di bagian kepala, misalnya gaya turban, atau bisa juga gunakan inner bandana dengan aksen bertumpuk, untuk menyeimbangkan wajah.

Wajah kecil

Pada wajah kecil Anda bisa menggunakan aksen turban, gunakan aksen loose dengan pilihan bahan yang jatuh, dan jangan menutupi bagian pipi sehingga bagian wajah bisa stand out.

Jika jidat lebar

Untuk jidat lebar, gunakan inner/bandana untuk menutupi bagian luar sisi kanan dan kiri jidat dengan aksen silang, untuk memberikan efek jidat lebih kecil. [berbagai sumber/mor]


Sumber :
 http://gayahidup.inilah.com/read/detail/1903054/sempurna-pakai-jilbab-pilih-sesuai-bentuk-wajah#.Uoci7qyGNaQ

Kelompok Referensi

Kelompok Referensi

Kelompok Referensi (Acuan)
Kelompok referensi disebut juga sebagai acuan. Kelompok acuan memberikan standar (norma atau nilai) yang dapat menjadi perspektif penentu mengenai bagaimana seseorang berfikir atau berperilaku.Kelompok referensi merupakan sekelompok orang yang secara nyata mempengaruhi perilaku seorang secara langsung atau tidak langsung.Kelompok referensi ini berguna sebagai referensi seseorang dalam pengambilan keputusandan sebagai dasar pembandingan bagi seseorang dalam membentuk nilai dan sikap umum / khusus atau pedoman khusus bagi perilaku.

Tiga macam pengaruh kelompok acuan:
1. Pengaruh Normatif
Ketika seorang individu memenuhi harapan kelompok untuk mendapatkan hadiah langsung atau menghindari hukuman
2. Pengaruh Ekspresi Nilai
Ketika seorang individu kelompok menggunakan norma dan nilai-nilai dianggap sebagai panduan bagi sikap mereka sendiri atau nilai-nilai
3. Pengaruh Informasi
Perilaku dan pendapat kelompok referensi digunakan sebagai berguna potongan informasi yang berpotensi.

Jenis – jenis kelompok referensi berdasarkan pengelompkannya yaitu :
1. Menurut intensitas interaksi dan kedekatannya
•           Kelompok primer
•           Kelompok sekunder
2. Menurut legalitas keberadaan
•           Kelompok formal
•           Kelompok informal
3. Menurut status keanggotaan dan pengaruh
•           Kelompok aspirasi
•           Kelompok disosiasi
•           Primary / secondary
•           Membership

Untuk dapat mempunyai pengaruh tersebut, kelompok rujukan harus melakukan hal – hal berikut ini :
·         Memberitahukan  atau  mengusahakan agar orang menyadari adanya suatu produk / merk khusus,
·         Memberikan  kesempatan pada individu untuk membandingkan pemikirannya sendiri dengan sikap dan perilaku kelompok.
·         Mempengaruhi  individu untuk mengambil sikap dan perilaku yang sesuai dengan norma-norma kelompok.
·         Membenarkan  keputusan untuk memakai produk-produk yang sama dengan kelompok.
Kelompok referensi terdiri atas dua jenis, yaitu :
-  Kelompok referensi normative
- Kelompok referensi komparatif
Untuk mendorong timbulnya conformity maka kelompok referensi harus melakukan hal-hal sebagai berikut :
·         Memberitahukan atau mengusahakan agar orang menyadari adanya sesuatu produk menarik atau merek yang khusus.
·         Memberikan kesempatan kepada individu untuk membandingkan pemikirannya sendiri dengan sikap dan perilaku kelompok
·         Mempengaruhi individu untuk mengambil sikap dan perilaku yang sesuai dengan norma-norma kelompok.
·         Membenarkan keputusan untuk memakai produk-produk yang sama dengan kelompok.
Daya tarik kelompok rujukan dalam pemasaran melalui :
·         Daya  tarik selebriti
·         Daya  tarik tenaga ahli
·         Daya  tarik orang biasa
·         Daya  tarik juru bicara eksekutif dan karyawan
·         Daya  tarik kelompok rujukan lain

Peranan anggota keluarga dalam pengambilan keputusan pembelian antara lain : (Sumarwan, 2002)
·         Sebagai initiator, anggota keluarga yang memiliki ide atau gagasan untuk membeli atau mengkonsumsi suatu produk
·         Sebagai  influencer, para anggota keluarga yang memberikan pengaruh pada anggota keluarga lain untuk mengambil keputusan dalam pembelian atau tidak membeli suatu produk
·         Sebagai  gate keeper, para anggota keluarga yang mengontrol arus informasi
·         Sebagai  decision , anggota keluaga yang menentukan membeli atau tidak suatu produk
·         Sebagai  buyer, anggota keluarga yang dengan nyata melakukan pembelian
·         Sebagai  preparer, anggota yang mengubah produk mentah menjadi bentuk yang bisa dikonsumsi
·         Sebagai  user, anggota keluarga yang menggunakan produk tersebut
·         Sebagai  maintancer, anggota keluarga yang merawat atau memperbaiki produk
sebagai organizer, anggota keluarga yang mengatur apakah produk tersebut bisa dimulai dipakai atau dibuang atau dihentikan

 
Sumber :
http://fieyanhovya.blogspot.com/2013/01/definisi-kelompok-referensi.html
http://titayulianita.wordpress.com/2011/07/05/bab-8-pengertian-kelompok-referensi/
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/11/kelompok-referensi-acuan/

Cantik Berjilbab dengan Gaya Turban

Seperti yang digemari saat ini yaitu kerudung model turban, atau penutup kepala yang lazim dikenakan oleh pria di India, Pakistan atau negara timur tengah lainnya.

Desainer muda asal Bandung, Anggie mengungkapkan, ketika menggunakan kerudung jenis ini kendala perempuan biasanya adalah wajah bulat mereka, yang semakin terlihat jelas dan bagian dada yang seperti terbuka.

"Ada keluhan kalau pakai turban bagian dada saya jadi seolah-olah terbuka karena tidak ada bagian kerudung yang menutupnya," jelas Anggie ketika menggelar tutorial kerudung pada ajang Indocraft 2013 beberapa waktu lalu, seperti ditulis Jumat (15/11/2013).

Di sini, Anggie menggunakan turban yang sudah jadi, bukan kerudung atau jilbab biasa yang dijadikan model seperti turban. Turban di sini sebagai hiasan.

Jadi setelah menggunakan kerudung atau ciput ninja yang menutupi hingga leher.

Untuk mereka yang memiliki pipi bulat atau chubby, Anggie menganjurkan turban diatur dengan posisi asimetris ke salah satu sisi kepala, jangan di tengah-tengah garis wajah.

"Agar turban tetap pada tempatnya dan tidak mudah bergerak-gerak, sematkan jarum pentul tepat di belakang rahang," jelas Anggie yang menata sendiri model kerudung pada model-modelnya.

Lalu untuk mensiasati agar dada tidak terkesan terbuka, Anggie mengusulkan untuk menggunakan scraf.

Usahakan pemilihan scraft yang senada dengan pakaian karena scraft akan menempel pada pakaian.

Scraf ditata membentuk segitiga terbalik dengan model menumpuk-numpuk atau draperi yang kedua ujungnya dipertemukan di belakang leher dengan bantuan jarum pentul. [mor]

Sumber :
http://gayahidup.inilah.com/read/detail/2047532/cantik-berjilbab-dengan-gaya-turban#.Uocg6ayGNaQ

Kelas Sosial

DEFINISI
Kelas Sosial adalah penggolongan atau pengelompokan sosial (stratifikasi sosial) yang biasanya dipakai untuk menunjukkan lapisan sosial seseorang berdasarkan kriteria ekonomi (kekayaan, pendidikan, dan pekerjaan).
·         KLASIFIKASI KELAS SOSIAL BERDASARKAN STATUS EKONOMI
-      Berdasarkan kepemilikan harta, pada umumnya masyarakat dapat dibedakan menjadi 3 kelas, yaitu:
1)      Kelas Atas
Terdiri dari kelompok orang-orang kaya  yang dengan leluasa dapat memenuhi kebutuhan hidupnya, bahkan secara berlebihan.
2)      Kelas Menengah
Terdiri dari kelompok orang-orang yang berkecukupan, yang sudah dapat memenuhi kebutuhan pokok (primer).
3)      Kelas Bawah
Terdiri dari kelompok orang-orang miskin yang masih belum dapat memenuhi kebutuhan pokok (primer).
-      Aristoteles membagi masyarakat secara ekonomi menjadi 3 kelas (golongan), yaitu:
1)      Golongan Pertama (Golongan Sangat Kaya)
Merupakan golongan dengan jumlah yang terkecil (sedikit) di dalam masyarakat. Golongan ini terdiri dari para pengusaha, tuan tanah, dan bangsawan.
2)      Golongan Kedua (Golongan Kaya)
Merupakan golongan dengan jumlah yang cukup banyak di dalam masyarakat. Golongan ini terdiri dari para pedagang, dsbnya.
3)      Golongan Ketiga (Golongan Miskin)
Merupakan golongan dengan jumlah terbanyak di dalam masyarakat. Golongan ini terdiri dari rakyat-rakyat biasa.
-      Karl Marx juga membagi masyarakat menjadi 3 kelas (golongan), yaitu:
1)      Golongan Kapitalis (Borjuis)
Merupakan golongan yang terdiri dari para penguasa tanah dan alat produksi.
2)      Golongan Menengah
Merupakan golongan yang terdiri dari para pegawai pemerintah. Golongan menengah cenderung dimasukkan ke dalam golongan kapitalis, karena dalam kenyataannya golongan ini adalah pembela setia kaum kapitalis.
3)      Golongan Proletar
Merupakan golongan yang tidak memiliki tanah dan alat produksi. Termasuk kaum buruh dan pekerja pabrik.


-      Masyarakat Amerika Serikat membagi lapisan masyarakat menjadi 6 kelas, yaitu:
1)      Kelas Sosial Atas – Lapisan Atas (Upper-Upper Class)
Terdiri dari masyarakat yang telah lama kaya.
2)      Kelas Sosial Atas – Lapisan Bawah (Lower-Upper Class)
Terdiri dari masyarakat yang belum lama (baru) kaya.
3)      Kelas Sosial Menengah – Lapisan Atas (Upper-Middle Class)
Terdiri dari pengusaha dan kaum profesional.
4)      Kelas Sosial Menengah – Lapisan Bawah (Lower-Middle Class)
Terdiri dari pegawai pemerintah, kaum semi-profesional, supervisor, pengrajin terkemuka.
5)      Kelas Sosial Bawah – Lapisan Atas (Upper-Lower Class)
Terdiri dari para pekerja tetap (golongan pekerja).
6)      Kelas Sosial Bawah – Lapisan Bawah (Lower-Lower Class)
Terdiri dari para pekerja tidak tetap, pengangguran, buruh  musiman, orang   yang tergantung pada tunjangan.
-      Masyarakat Eropa membagi lapisan masyarakat menjadi 4 kelas, yaitu:
1)      Kelas Puncak (Top Class)
2)      a.   Kelas Menengah Berpendidikan (Academic Middle Class)
    b.   Kelas Menengah Ekonomi (Economic Middle Class)
3)      Kelas Pekerja (Workmen and Formens Class)
4)      Kelas Bawah (Underdog Class)
-      Negara-negara Demokratis membagi lapisan masyarakat menjadi 6 golongan, yaitu:
1)      Golongan Elit
Terdiri dari orang-orang kaya dan orang-orang yang menempati kedudukan atau pekerjaan yang oleh masyarakat sangat dihargai.
2)      Golongan Profesional
Terdiri dari orang-orang yang berijazah dan bergelar, serta orang-orang dari dunia perdagangan yang berhasil.
3)      Golongan Semi-Profesional
Terdiri dari pegawai kantor, pedagang, teknisi yang berpendidikan menengah dan yang tidak bergelar.
4)      Golongan Skill
Terdiri dari orang-orang yang memiliki keterampilan mekanis, teknisi, dan kapster.
5)      Golongan Semi-Skill
Terdiri dari pekerja pabrik tanpa keterampilan, supir, pelayan restoran.
6)      Golongan Un-Skill
Terdiri dari pramuwisma, tukang kebun, petugas kebersihan.
·         FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENENTUAN KELAS SOSIAL
Menurut Engel, Blackwell dan miniard (1995) mengemukakan pendapat Gilbert dan Kahl yang menyebutkan bahwa ada sembilan variabel yang menentukan status atau kelas sosial seseorang, kesembilan variabel tersebut digolongkan ke dalam 3 kategori, yaitu sebagai berikut :
1)      Variabel Ekonomi
a.       Status Pekerjaan
b.      Pendapatan
c.       Harta benda
2)      Variabel Interaksi
a.       Prestis individu
b.      Asosiasi
c.       Sosialisasi
3)      Variabel Politik
a.       Kekuasaan
b.      Kesadaran Kelas
c.       Mobilitas
·         PENGUKURAN KELAS SOSIAL
Meskipun banyak ahli setuju bahwa kelas sosial adalah konsep yang valid dan berguna, tapi tidak ada pernyataan umum bagaimana mengukurnya.  Pendekatan yang sistematis untuk mengukur kelas sosial tercakup dalam berbagai kategori berikut ini: ukuran subjektif, ukuran reputasi, dan ukuran objektif dari kelas sosial.
1)      Ukuran Subyektif
Dalam pendekatan subyektif untuk menguukur kelas sosial, para individu diminta untuk menaksir kedudukan kelas sosial mereka masing-masing. Klasifikasi keanggotaan kelas sosial yang dihasilkan didasarkan pada persepsi partisipan terhadap dirinya.
2)      Ukuran Reputasi
Pendekatan reputasi untuk mengukur kelas sosial memerlukan informan mengnai masyarakat yang dipilih untuk membuat pertimbangan awal mengenai keanggotaan kelas sosial orang lain dalam masyarakat.
3)      Ukuran Obyektif
Berbeda dari metode subjektif dan reputasi, yang mengharuskan orang memimpikan kedudukan kelas mereka sendiri atau kedudukan para anggotanya. Ukuran obyektif terdiri dari berbagai variabel demografis atau sosioekonomis yang dipilih mengenai individu yang sedang dipelajari. Ukuran obyektif kelas sosial terbagi menjadi dua kategori pokok yaitu indeks variabel tunggal dan indeks variabel gabungan.
a.       Indeks Variabel Tunggal
Indeks variabel tunggal hanya menggunakan satu variabel sosial ekonomi untuk menilai keanggotaan kelas sosial. Beberapa variabel digunakan untuk tujuan sebagai berikut:
1.      Pekerjaan
Merupakan ukuran sosial yang diterima secara luas dan mungkin merupakan ukuran kelas sosial terbaik yang dapat didokumentasikan karena menggambarkan status yang berhubungan dengan pekerjaan.
2.      Pendidikan
Tingkat pendidikan formal seseorang merupakan perkiraan lain bagi kedudukan kelas sosial yang umum diterima. Semakin tinggi pendidikan seseorang maka semakin besar kemungkinan orang tersebut memiliki penghasilan yang tinggi dan juga kedudukan yang dikagumi atau dihormati.
3.      Penghasilan
Penghasilan perorangan atau keluarga merupakan variabel sosial ekonomi lain yang sering digunakan untuk memperkirakan kedudukan kelas sosial.
4.      Variabel Lain
Variabel lain yang digunakan sebagai sebuah indeks kelas sosial adalah barang yang dimiliki. Skema yang paling terkenal dan merupakan alat penilai yang paling rumit untuk mengevaluasi barang yang dimiliki adalah skala status sosial chapin.
b.      Indeks Variabel Gabungan
Indeks gabungan secara sistematis menggabungkan sejumlah faktor sosial ekonomi untuk membentuk satu ukuran kedudukan kelas sosial yang menyeluruh. Indeks ini sangat menarik untuk diteliti karena dapat menggambarkan dengan lebih baik, kompleknya kelas sosial dibandingkan indeks variabel tunggal.
Dua indeks gabungan yang paling penting adalah:
1.      Indeks Karakteristik Status
Ukuran gabungan kelas sosial yang klasik adalah Warner’s Index of Status Characteristics (ISC). ISC merupakan ukuran tertimbang dari berbagai variabel sosial ekonomi pekerjaan, penghasilan (jumlah penghasilan), model rumah dan daerah tempat tinggal (kualitas lingkungan)
2.      Skor Status Sosial Skonomi
Sosioeconomic Status Score (SES) menggabungkan tiga variabel pekerjaan, penghasilan keluarga dan tingkat pendidikan. SES ini dikembangkan oleh United States Bureau of The Census
·         PENGARUH KELAS SOSIAL TERHADAP PERILAKU KONSUMEN
Pengaruh dari adanya kelas sosial terhadap perilaku konsumen begitu tampak dari pembelian akan kebutuhan untuk sehari-hari, bagaimana seseorang dalam membeli akan barang kebutuhan sehari-hari baik yang primer ataupun hanya sebagai penghias dalam kelas sosial begitu berbeda.
Untuk kelas sosial dari status yang lebih tinggi akan membeli barang kebutuhan yang bermerek terkenal, ditempat yang khusus dan memiliki harga yang cukup mahal. Sedangkan untuk kelas sosial dari status yang lebih rendah akan membeli barang kebutuhan yang sesuai dengan kemampuannya dan ditempat yang biasa saja.
Aspek hierarkis kelas sosial penting bagi para pemasar. Para konsumen membeli berbagai produk tertentu karena produk-produk ini disukai oleh anggota kelas sosial mereka sendiri maupun kelas yang lebih tinggi, dan para konsumen mungkin menghindari berbagai produk lain karena mereka merasa produk-produk tersebut adalah produk-produk “kelas yang lebih rendah”.
Adapun yang merupakan ukuran kelas sosial dari konsumen yang dapat diterima secara luas dan mungkin merupakan ukuran kelas sosial terbaik terlihat dari pekerjaan, pendidikan dan penghasilan.
Peneliti konsumen telah menemukan bukti bahwa di setiap kelas sosial, ada faktor-faktor gaya hidup tertentu (kepercayaan, sikap, kegiatan, dan perilaku bersama) yang cenderung membedakan anggota setiap kelas dari anggota kelas sosial lainnya.
Dengan mengenal bahwa para individu sering menginginkan gaya hidup dan barang-barang yang dinikmati para anggota kelas sosial yang lebih tinggi maka para pemasar sering memasukkan simbol-simbol keanggotaan kelas yang lebih tinggi, baik sebagai produk maupun sebagai hiasan dalam iklan yang ditargetkan pada audiens kelas sosial yang lebih rendah.
Para individu dapat berpindah ke atas maupun ke bawah dalam kedudukan kelas sosial dari kedudukan kelas yang disandang oleh orang tua mereka. Yang paling umum dipikirkan oleh orang-orang adalah gerakan naik karena tersedianya pendidikan bebas dan berbagai peluang untuk mengembangkan dan memajukan diri.

Sumber :
 http://boetarboetarzz.blogspot.com/2013/01/kelas-sosial.html

Budaya

Kata budaya dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai pikiran, akal budi atau adat-istiadat. Secara tata bahasa, pengertian kebudayaan diturunkan dari kata budaya yang cenderung menunjuk pada pola pikir manusia. Kebudayaan sendiri diartikan sebagai segala hal yang berkaitan dengan akal atau pikiran manusia, sehingga dapat menunjuk pada pola pikir, perilaku serta karya fisik sekelompok manusia.
Sedangkan definisi kebudayaan menurut Koentjaraningrat sebagaimana dikutip Budiono K, menegaskan bahwa, “menurut antropologi, kebudayaan adalah seluruh sistem gagasan dan rasa, tindakan, serta karya yang dihasilkan manusia dalam kehidupan bermasyarakat, yang dijadikan miliknya dengan belajar”. Pengertian tersebut berarti pewarisan budaya-budaya leluhur melalui proses pendidikan.
Beberapa pengertian kebudayaan berbeda dengan pengertian di atas, yaitu:
  1. Kebudayaan adalah cara berfikir dan cara merasa yang menyatakan diri dalam seluruh segi kehidupan sekelompok manusia yang membentuk kesatuan sosial (masyarakat) dalam suatu ruang dan waktu.
  2. Kebudayaan sebagai keseluruhan yang mencakup pengetahuan kepercayaan seni, moral, hukum, adat serta kemampuan serta kebiasaan lainnya yang diperoleh manusia sebagai anggota masyarakat.
  3. Kebudayaan merupakan hasil karya, rasa dan cipta masyarakat. Karya yaitu masyaraakat yang menghasilkan tekhnologi dan kebudayaan kebendaan yang terabadikan pada keperluan masyarakat. Rasa yang meliputi jiwa manusia yaitu kebijaksanaan yang sangat tinggi di mana aturan kemasyarakatan terwujud oleh kaidah-kaidah dan nilai-nilai sehingga denga rasa itu, manusia mengerti tempatnya sendiri, bisa menilai diri dari segala keadaannya.
Pengertian kebudayaan tersebut mengispirasi penulis untuk menyimpulkan bahwa; akal adalah sumber budaya, apapun yang menjadi sumber pikiran, masuk dalam lingkup kebudayaan. Karena setiap manusia berakal, maka budaya identik dengan manusia dan sekaligus membedakannya dengan makhluk hidup lain. Dengan akal manusia mampu berfikir, yaitu kerja organ sistem syaraf manusia yang berpusat di otak, guna memperoleh ide atau gagasan tentang sesuatu. Dari akal itulah muncul nilai-nilai budaya yang membawa manusia kepada ketinggian peradaban.
Dengan demikian, budaya dan kebudayaan telah ada sejak manusia berpikir, berkreasi dan berkarya sekaligus menunjukkan bagaimana pola berpikir dan interpretasi manusia terhadap lingkungannya. Dalam kebudayaaan terdapat nilai-nilai yang dianut masyarakat setempat dan hal itu memaksa manusia berperilaku sesuai budayanya. Antara kebudayaan satu dengan yang lain terdapat perbedaan dalam menentukan nilai-nilai hidup sebagai tradisi atau adat istiadat yang dihormati. Adat istiadat yang berbeda tersebut, antara satu dengan lainnya tidak bisa dikatakan benar atau salah, karena penilaiannya selalu terikat pada kebudayaan tertentu.
Kebudayaan sangat berpengaruh terhadap kepribadian seseorang, begitu pula sebaliknya. Di dalam pengembangan kepribadian diperlukan kebudayaan, dan kebudayaan akan terus berkembang melalui kepribadian tersebut. Sebuah masyarakat yang maju, kekuatan penggeraknya adalah individu-individu yang ada di dalamnya. Tingginya sebuah kebudayaan masyarakat dapat dilihat dari kualitas, karakter dan kemampuan individunya.
Manusia dan kebudayaan adalah dua hal yang saling berkaitan. Manusia dengan kemampuan akalnya membentuk budaya, dan budaya dengan nilai-nilainya menjadi landasan moral dalam kehidupan manusia. Seseorang yang berperilaku sesuai nilai-nilai budaya, khususnya nilai etika dan moral, akan disebut sebagai manusia yang berbudaya. Selanjutnya, perkembangan diri manusia juga tidak dapat lepas dari nilai­nilai budaya yang berlaku.
Kebudayaan dan masyarakatnya memiliki kekuatan yang mampu mengontrol, membentuk dan mencetak individu. Apagi manusia di samping makhluk individu juga sekaligus makhluk sosial, maka perkembangan dan perilaku individu sangat mungkin dipengaruhi oleh kebudayaan. Atau boleh dikatakan, untuk membentuk karakter manusia paling tepat menggunakan pendekatan budaya.
 
Sumber :  http://www.referensimakalah.com/2012/11/pengertian-budaya-dan-kebudayaan.html

Sikap

Sikap – Ada bermacam-macam pendapat yang dikemukakan oleh ahli-ahli psikologi tentang pengertian sikap. Dunia Psikologi akan sedikit mengulas tentang apa sih yang dinamakan sikap? Seperti yang dikatakan oleh ahli psikologi W.J Thomas (dalam Ahmadi, 1999), yang memberikan batasan sikap sebagai tingkatan kecenderungan yang bersifat positif maupun negatif, yang berhubungan dengan obyek psikologi. Obyek psikologi di sini meliputi : simbol, kata-kata, slogan, orang, lembaga, ide dan sebagainya.

Definisi Sikap

Menurut Sarnoff (dalam Sarwono, 2000) mengidentifikasikan sikap sebagai kesediaan untuk bereaksi (disposition to react) secara positif  (favorably) atau secara negatif (unfavorably) terhadap obyek – obyek tertentu. D.Krech dan R.S Crutchfield (dalam Sears, 1999) berpendapat bahwa sikap sebagai organisasi yang bersifat menetap dari proses motivasional, emosional, perseptual, dan kognitif mengenai aspek dunia individu.
Sedangkan La Pierre (dalam Azwar, 2003) memberikan definisi sikap sebagai suatu pola perilaku, tendensi atau kesiapan antisipatif, predisposisi untuk menyesuaikan diri dalam situasi sosial, atau secara sederhana, sikap adalah respon terhadap stimuli sosial yang telah terkondisikan. Lebih lanjut Soetarno (1994) memberikan definisi sikap adalah pandangan atau perasaan yang disertai kecenderungan untuk bertindak terhadap obyek tertentu. Sikap senantiasa diarahkan kepada sesuatu artinya tidak ada sikap tanpa obyek. Sikap diarahkan kepada benda-benda, orang, peritiwa, pandangan, lembaga, norma dan lain-lain.
Meskipun ada beberapa perbedaan pengertian sikap, tetapi berdasarkan pendapat-pendapat tersebut di atas maka dapat disimpulkan bahwa sikap adalah keadaan diri dalam manusia yang menggerakkan untuk bertindak atau berbuat dalam kegiatan sosial dengan perasaan tertentu di dalam menanggapi obyek situasi atau kondisi di lingkungan sekitarnya. Selain itu sikap juga memberikan kesiapan untuk merespon yang sifatnya positif atau negatif terhadap obyek atau situasi.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pembentukan Sikap

Proses belajar sosial terbentuk dari interaksi sosial. Dalam interaksi sosial, individu membentuk pola sikap tertentu terhadap berbagai objek psikologis yang dihadapinya. Diantara berbagai faktor yang mempengaruhi pembentukan sikap adalah:
1. Pengalaman pribadi. Untuk dapat menjadi dasar pembentukan sikap, pengalaman pribadi harus meninggalkan kesan yang kuat. Karena itu, sikap akan lebih mudah terbentuk apabila pengalaman pribadi tersebut melibatkan faktor emosional. Dalam situasi yang melibatkan emosi, penghayatan akan pengalaman akan lebih mendalam dan lebih lama berbekas.
2. Kebudayaan. B.F. Skinner (dalam, Azwar 2005) menekankan pengaruh lingkungan (termasuk kebudayaan) dalam membentuk kepribadian seseorang. Kepribadian tidak lain daripada pola perilaku yang konsisten yang menggambarkan sejarah reinforcement (penguatan, ganjaran) yang dimiliki. Pola reinforcement dari masyarakat untuk sikap dan perilaku tersebut, bukan untuk sikap dan perilaku yang lain.
3. Orang lain yang dianggap penting. Pada umumnya, individu bersikap konformis atau searah dengan sikap orang orang yang dianggapnya penting. Kecenderungan ini antara lain dimotivasi oleh keinginan untuk berafiliasi dan keinginan untuk menghindari konflik dengan orang yang dianggap penting tersebut.
4. Media massa. Sebagai sarana komunikasi, berbagai media massa seperti televisi, radio, mempunyai pengaruh besar dalam pembentukan opini dan kepercayaan orang. Adanya informasi baru mengenai sesuatu hal memberikan landasan kognitif baru bagi terbentuknya sikap terhadap hal tersebut. Pesan-pesan sugestif yang dibawa informasi tersebut, apabila cukup kuat, akan memberi dasar afektif dalam mempersepsikan dan menilai sesuatu hal sehingga terbentuklah arah sikap tertentu.
5. Institusi Pendidikan dan Agama. Sebagai suatu sistem, institusi pendidikan dan agama mempunyai pengaruh kuat dalam pembentukan sikap dikarenakan keduanya meletakkan dasar pengertian dan konsep moral dalam diri individu. Pemahaman akan baik dan buruk, garis pemisah antara sesuatu yang boleh dan tidak boleh dilakukan, diperoleh dari pendidikan dan dari pusat keagamaan serta ajaran-ajarannya.
6. Faktor emosi dalam diri. Tidak semua bentuk sikap ditentukan oleh situasi lingkungan dan pengalaman pribadi seseorang. Kadang-kadang, suatu bentuk sikap merupakan pernyataan yang didasari oleh emosi yang berfungsi sebagai semacam penyaluran frustasi atau pengalihan bentuk mekanisme pertahanan ego. Sikap demikian bersifat sementara dan segera berlalu begitu frustasi telah hilang akan tetapi dapat pula merupakan sikap yang lebih persisten dan lebih tahan lama. contohnya bentuk sikap yang didasari oleh faktor emosional adalah prasangka.

Sumber :  http://www.duniapsikologi.com/sikap-pengertian-definisi-dan-faktor-yang-mempengaruhi/

Gaya Hidup

Gaya hidup adalah perilaku seseorang yang ditunjukkan dalam aktivitas, minat dan opini khususnya yang berkaitan dengan citra diri untuk merefleksikan status sosialnya. Gaya hidup merupakan frame of reference yang dipakai sesorang dalam bertingkah laku dan konsekuensinya akan membentuk pola perilaku tertentu.
Terutama bagaimana dia ingin dipersepsikan oleh orang lain, sehingga gaya hidup sangat berkaitan dengan bagaimana ia membentuk image di mata orang lain, berkaitan dengan status sosial yang disandangnya. Untuk merefleksikan image inilah, dibutuhkan simbol-simbol status tertentu, yang sangat berperan dalam mempengaruhi perilaku konsumsinya.
Fenomena ini pokok pangkalnya adalah stratifikasi sosial, sebuah struktur sosial yang terdiri lapisan-lapisan :
  • dari lapisan teratas sampai lapisan terbawah.
  • Dalam struktur masyarakat modern,
  • status sosial haruslah diperjuangkan (achieved)
  • dan bukannya karena diberi atau berdasarkan garis keturunan (ascribed).
Selayaknya status sosial merupakan penghargaan masyarakat atas prestasi yang dicapai oleh seseorang. Jika seseorang telah mencapai suatu prestasi tertentu, ia layak di tempatkan pada lapisan tertentu dalam masyarakatnya. Semua orang diharapkan mempunyai kesempatan yang sama untuk meraih prestasi, dan melahirkan kompetisi untuk meraihnya. 
 
sumber:
http://lifestyle-awan.blogspot.com/2009/03/pengertian-gaya-hidup.html